Belajar Programming Web Mulai Dari Mana?

Pojok Programmer Code Factory Belajar Programming Berbasis Web PHP HTML CSS Mulai Dari Mana

Code Factory | Skill pemrograman sebenarnya adalah sebuah skill yang cukup mudah dipelajari, dengan syarat kita menyukai-nya dalam artian kita harus punya passion, dan tahu arah-nya dalam artian kita harus tahu apa yang lebih dahulu harus kita pelajari dan kemudian sedikit demi sedikit meningkatkan ketrampilan yang kita miliki secara terarah. Passion diperlukan karena belajar pemrograman sering kala membuat kita stress saat kita menemui problem yang sulit diselesaikan. Seorang programmer sejati sangat menyukai tantangan, dan problem yang dia hadapi adalah tantangan yang harus diselesaikan. Untuk itu perlu kita ketahui bersama roadmap untuk belajar web programming harus mulai dari mana?

Syarat kedua adalah arahan atau roadmap, dan roadmap inilah yang biasanya tidak dimiliki oleh programmer yang belajar secara otodidak tanpa mengikuti bangku kuliah formal. Seorang yang mempunya passion yang tinggi namun tanpa arahan cenderung kemajuannya lambat atau tidak maju sama sekali,  Artikel ini mencoba menjawab roadmap yang harus dilalui seseorang yang ingin menjadi programmer tingkat pemula

Pertanyaan yang umumnya muncul adalah, “Saya ingin belajar pemrograman web menggunakan PHP?” Sebenarnya PHP hanyalah bahasa pemrograman saja, yang jauh lebih penting adalah mempelajari konsep-nya. Konsep penting dipahami karena dengan memahami konsep dasar pemrograman ini maka kita akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa pemrograman lainnya, misalkan javascript, java, vb.net dan lain-lain. Jika kita sudah memahami konsep pemrograman, maka berganti bahasa pemrograman lain hanya semudah mempelajari sintaks bahasa bersangkutan saja. Oleh karena itu, ikutilah tahapan-tahapan berikut ini untuk bisa menjadi seorang programmer berbasis web yang handal dengan cepat dan efisien

  1. Belajar Bahasa Inggris
  2. Pelajari Dasar HTML dan CSS
  3. Pelajari Konsep Pemrograman Terstruktur (Imperative)
  4. Pelajari Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek (PBO/OOP)
  5. Pelajari Algoritma, Struktur Data
  6. Pelajari Pemanfaatan Framework untuk mempercepat proses pembuatan aplikasi yang kita inginkan

Tahapan pertama adalah belajar bahasa inggris… Menguasai bahasa inggris menjadi point penting saat belajar coding atau programmring, karena bisa dikatakan semua istilah dalam pemrograman yang ada sekarang menggunakan bahasa Inggris. Semua kata kunci (keyword) seperti if else while, adalah bahasa Inggris. Saat belajar algoritma, ketemu lagi dengan linked list, queue, structure, array. Bahasa Inggris juga. Lebih parah lagi kalau code yang kita buat error, maka pesan error (error message) yang muncul semuanya dalam bahasa Inggris… So, English is a must.

Tahapan kedua adalah mempelajari dasar HTML meliputi hal-hal berikut ini

  • Pelajari HTML Tag Dasar, meliputi elemen dasar seperi html, body, header, footer, div, p, table, thead, tbody, tr, th, td, ul, ol, dsb
  • Mampu Membuat Layout HTML dan elemen nya menggunakan div secara manual
  • Pelajari HTML Form, meliputi elemen form seperti form, input, select, textarea, option, button, dsb
  • Mampu Membuat Form HTML secara manual
  • Mempelajari styling dasar menggunakan CSS

Tahapan ketiga adalah memahami Konsep Pemrograman Terstruktur/=, atau biasa juga disebut Pemrograman Imperatif, atau Pemrograman Prosedural. Konsep inilah yang harus benar-benar dipahami sebelum bisa membuat aplikasi serius. Semua bahasa pemrograman terstruktur pasti ada konsep-konsep berikut ini. 

  • variable dan konstanta
  • statement, operator, dan operator precedence
  • logika percabangan, atau disebut juga decision control structure (if-else, dsb.)
  • logika perulangan atau disebut juga repetitin control structure (while loop, dsb.)
  • struktur data sederhana (array, enum, collection)
  • memformat dan menampilkan string
  • prosedur dan fungsi (procedure and function)

Tahapan keempat Kemudian, yang harus kita pelajari adalah pemrograman berorientasi obyek (object oriented programming), karena hampir semua bahasa pemrograman sudah mendukung OOP. Ada beberapa tambahan konsep yang harus dipahami meliputi,

  • Class dan Instance
  • Constructor dan Destructor
  • Abstraction dan Encapsulation
  • Namespace dan Assemblies
  • Inheritance dan Interface
  • Polymorphism

Dengan memahami OOP maka kita bisa dengan mudah membuat aplikasi Hello World menggunakan OOP 🙂

Pada tahapan kelima yang perlu dipelajari adalah algoritma. Algoritma menjadi penting karena algoritma adalah nyawa dari aplikasi kita. Jika kita yang sedang belajar programming memerlukan arahan dan roadmap, maka algoritma yang menentukan arah dari program yang nantinya akan kita buat dan membantu kita proses problem solving dan menemukan solusi terhadap permasalahan programming yang kita hadapi. Perlu diketahui juga, bahwa algoritma tidak terbatas pada algoritma bubble sort, quick sort, depth-first search, breadth-first search, djikstra, atau sebangsanya, tapi secara umum algoritma adalah urutan langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk dalam menyelesaikan suatu masalah. Sebagai contoh, berikut ini adalah algoritma minum kopi:

  1. Siapkan bahan
    • Ambil gelas
    • Ambil kopi, masukkan ke dalam gelas
    • Ambil gula, masukkan ke dalam gelas
  2. Siapkan air panas
    • Ambil panci
    • Isi panci dengan air
    • Taruh oanci di atas kompor
    • Nyalakan kompor
    • Tunggu sampai air mendidih
  3. Seduh kopi
    • Tuangkan air panas ke dalam gelas
    • Aduk kopi hingga merata
  4. Hidangkan
    • Letakkan gelas di atas nampan
    • Bawa ke meja
    • Ambil gelas dari nampan taruh ke meja 
    • Tunggu hingga kopi agak dingin
    • Minumlah kopi kita

Dalam mempelajari algoritma, pasti kita akan berkenalan juga dengan pseudocode. Sederhananya, pseudocode adalah urutan aksi yang harus kita lakukan dalam program yang akan kita buat. Dalam pseudocode yang kita masukkan hanyalah aksi yang harus kita lakukan, tidak perlu memasukkan hal-hal teknis seperti deklarasi variable dan inisialisasi varibel. langkah selanjutnya adalah menerjemahkan pseudocode tersebut ke dalam bahasa pemrograman yang kita inginkan.

Dalam membuat sebuah algoritma, biasanya tidak bisa sekali jadi. Kita sebagai programmer harus berpikir detil dalam menyusun langkah-langkah program kita, karena bisa jadi ada langkah yang terlewat atau urutan langkah yang salah, karena kesalah menyusun algoritma ini bisa berujung pada bug di dalam aplikasi yang kita bangun. Sebagai contoh, algoritma di atas akan membuat rumah kita kebakaran…. loh koq! Karena kita melupakan langkah untuk mematikan kompor! Ha… ha… ha…!

Setelah kita memahami seluruh hal dasar di atas (konsep pemrograman terstruktur, konsep pemrograman berorientasi obyek, dan algoritma) barulah kita bisa naik tingkat berikutnya mempelajari hal-hal lain yang lebih rumit, misalkan framework, akses database, pemrograman asinkron, dan lain sebagainya. Misalkan saat kita menggunakan framework Laravel, kita akan bertemu dengan template engine Blade, yang pada dasarnya adalah HTML dan CSS…. kalau tahapan pertama saja kamu belum paham, bagaimana mungkin bisa cepat belajar Laravel

Selamat belajar!

 

Code Fatory Pojok Programmer Belajar Programming Mulai Dari Mana

 

.

Code Factory Workshop (Batch #06) – Kolaborasi AngulasJS dan Yii Framework Part #2

Code Factory Workshop (Batch #06) - Kolaborasi AngulasJS dan Yii Framework

Code Factory | JavaScript akhir-akhir ini menjadi bahasa pemrograman yang semakin populer, ditandai dengan banyaknya pengguna dan framework yang bermunculan. Salah satu framework yang sedang naik daun adalah AngularJS. Untuk itu kali ini Code Factory akan mengadakan Workshop tentang membuat aplikasi menggunakan AngularJS sebagai frontend dan Yii2 sebegai backend.

 

 

Jadwal

  • Tanggal: Sabtu, 4 Juni 2016
  • Pukul: 08:30 s.d. 15:00
  • Peserta: 20 Orang
  • Lokasi: Gedung Bapel (DAC-Solution) – Jl. Karet Hijau no. 29, Beji – Depok

Investasi

  • Umum – Rp. 100.000,-
  • Rekomendasi PHP Indonesia – Rp. 75.000,- silakan menghubungi salah satu admin PHP Indonesia untuk mendapatkan rekomendasi.

Pembayaran biaya bisa dilakukan dengan cara transfer ke rekening

  • BCA: 421.281.0537
  • Mandiri: 90.000.27352.211
  • A.n. Nilam Savitri.

Dan kemudian mengirimkan konfirmasi pembayaran melalui

  • Email ke firman.syaefullah@dac-solution.com, atau
  • atau WA ke nomor 0811-820-3-820

Fasilitas

Peserta akan mendapatkan kesempatan walk-in interview dan penempatan kerja sebagai programmer/

Pendaftaran

Silakan isi form ini https://goo.gl/forms/e2dRXJuH3J.

Perlengkapan

Peserta WAJIB membawa laptop sendiri

Code Factory Workshop (Batch #05) – Kolaborasi AngulasJS dan Yii Framework

Code Factory Workshop (Batch #05) - Kolaborasi AngulasJS dan Yii Framework

Code Factory | JavaScript akhir-akhir ini menjadi bahasa pemrograman yang semakin populer, ditandai dengan banyaknya pengguna dan framework yang bermunculan. Salah satu framework yang sedang naik daun adalah AngularJS. Untuk itu kali ini Code Factory akan mengadakan Workshop tentang membuat aplikasi menggunakan AngularJS sebagai frontend dan Yii2 sebegai backend.

 

 

Jadwal

  • Tanggal: Sabtu, 14 Mei 2016
  • Pukul: 08:30 s.d. 15:00
  • Peserta: 20 Orang
  • Lokasi: Gedung Bapel (DAC-Solution) – Jl. Karet Hijau no. 29, Beji – Depok

Investasi

  • Umum – Rp. 100.000,-
  • Rekomendasi PHP Indonesia – Rp. 75.000,- silakan menghubungi salah satu admin PHP Indonesia untuk mendapatkan rekomendasi.

Pembayaran biaya bisa dilakukan dengan cara transfer ke rekening

  • BCA: 421.281.0537
  • Mandiri: 90.000.27352.211
  • A.n. Nilam Savitri.

Dan kemudian mengirimkan konfirmasi pembayaran melalui

  • Email ke firman.syaefullah@dac-solution.com, atau
  • atau WA ke nomor 0811-820-3-820

Fasilitas

Peserta akan mendapatkan kesempatan walk-in interview dan penempatan kerja sebagai programmer/

Pendaftaran

Silakan isi form ini https://goo.gl/forms/e2dRXJuH3J.

Perlengkapan

Peserta WAJIB membawa laptop sendiri

Code Factory Workshop (Batch #03) – Membangun Aplikasi Inventory Menggunakan Yii2

Code Factory Workshop (Batch #03) - Membangun Aplikasi Inventory Menggunakan Yii2

Code Factory | Setelah sukses menyeleng-garakan Mini Workshop Batch #02 di tanggal 24 Oktober 2015, maka CodeFactory kembali akan menyelenggarakan batch #03 untuk materi Yii Framework. Mini Workshop kali ini akan lebih panjang waktunya dibandingkan workshop sebelumnya, karena workshop kali ini akan membahas studi kasus membangun sebuah Aplikasi Inventory Sederhana menggunakan Framework Yii2. Fitur yang akan dibangun akan meliputi Master Data Barang, Transaksi Barang, dan Laporan Stok Barang.

Jadwal

  • Tanggal: Sabtu, 5 Desember 2015
  • Pukul: 08:30 s.d. 15:00
  • Peserta: 30 Orang
  • Lokasi: Gedung Bapel (DAC-Solution) – Jl. Karet Hijau no. 29, Beji – Depok

Biaya

  • Umum – Rp. 50.000,-
  • Pelajar/Mahasiswa – Rp. 25.000,- silakan lampirkan kartu pelajar atau kartu mahasiswa yang masih berlaku saat komfirmasi pembayaran.
  • Rekomendasi PHP Indonesia – Rp. 30.000,- silakan menghubungi salah satu admin PHP Indonesia untuk mendapatkan rekomendasi.

Pembayaran biaya bisa dilakukan dengan cara transfer ke rekening

  • BCA: 421.281.0537
  • Mandiri: 90.000.27352.211
  • A.n. Nilam Savitri.

Dan kemudian mengirimkan konfirmasi pembayaran melalui

  • Email ke firman.syaefullah@dac-solution.com, atau
  • WA ke nomor 0812-9020-9901

Fasilitas

Para peserta akan mendapatkan fasilitas sebagai berikut

  • Sertifikat
  • Makan siang
  • Source code aplikasi

Pendaftaran

Silakan isi form ini http://goo.gl/forms/e2dRXJuH3J

 

Code Factory - Membangun Aplikasi PHP Profesional Menggunakan Yii Framework (Batch #03)

.

Code Factory – Membangun Aplikasi PHP Profesional Menggunakan Yii Framework (Batch #02)

Code Factory Membangun Aplikasi Profesional PHP Yii Yii2 Framework

Code Factory | Setelah sukses menyelenggarakan Mini Workshop Batch #01 di tanggal 3 Oktober 2015, maka CodeFactory kembali akan menyelenggarakan batch #02 untuk materi Yii Framework. Mini Workshop kali ini masih membahas Dasar Penggunaan Yii Framework untuk membangun sebuah aplikasi profesional, dengan topik bahasan meliputi, setup development environtment, membuat aplikasi database sederhana, kemudian deployment ke shared hosting.

Batch #02 ini diselenggarakan untuk memberikan kesempatan bagi para peserta yang tidak mendapatkan seat di batch #01, namun tidak menutup kemungkinan bagi peserta baru yang ingin mengikutinya. Oleh karena itu diharapkan para peserta mengecek dan membalas email konfirmasi dari panitia registrasi untuk memastikan seat di mini workshop kali ini.

Jadwal

  • Tanggal: Sabtu, 24 Oktober 2015
  • Pukul: 08:30 s.d. 12:00
  • Peserta: 30 Orang
  • Lokasi: Gedung Bapel (DAC-Solution) – Jl. Karet Hijau no. 29, Beji – Depok

Pendaftaran

Silakan isi form ini http://goo.gl/forms/e2dRXJuH3J

Biaya Training

Free. Gratis tanpa biaya apapun!

 

Code Factory Membangun Aplikasi Profesional PHP Yii Yii2 Framework

Code Factory – Membangun Aplikasi PHP Profesional Menggunakan Yii Framework

Code Factory Membangun Aplikasi Profesional PHP Yii Yii2 Framework

Code Factory | Akhir-akhir ini semakin banyak lulusan bertitel Sarjana Ilmu Komputer. Di satu sisi sangat menggembirakan karena dunia IT di Indonesia akan semakin berkembang, namun di sisi lain masih ada kesenjangan (gap) yang cukup lebar antara skill para lulusan baru (fresh graduate) dengan kebutuhan dunia kerja. BiruniLabs bekerja sama dengan DAC-Solution mengembangkan sebuah metode training untuk mempersempit kesenjangan (gap) tersebut.

Mini Workshop kali ini akan membahas Dasar Penggunaan Yii Framework untuk membangun sebuah aplikasi profesional, dengan topik bahasan meliputi, setup development environtment, membuat aplikasi database sederhana, kemudian deployment ke shared hosting.

Jadwal

  • Tanggal: Sabtu, 3 Oktober 2015
  • Pukul: 08:30 s.d. 12:00
  • Peserta: 40-50 Orang
  • Lokasi: Gedung Bapel (DAC-Solution) – Jl. Karet Hijau no. 29, Beji – Depok

Pendaftaran

Silakan isi form ini https://goo.gl/uM5hPp

Biaya Training

Free, gratis tanpa biaya apapun!

 

Code Factory Membangun Aplikasi Profesional PHP Yii Yii2 Framework

Pengenalan Drupal

Pengenalan Drupal Content Management Framework

Pengenalan Drupal | Artikel ini akan membantu teman-teman mengenal lebih jauh tentang Drupal, terutama Drupal 7. Makhluk apa sih Drupal? Termasuk apakah sih Drupal itu, CMS atau Framework? Bagaimana Drupal bekerja dan komponen apa saja yang ada di dalamnya.

Tak lupa juga kita akan membahas teknologi apa saja yang diperlukan untuk menjalankan Drupal, serta sejumlah terminologi dasar yang harus dipahami, seperti node, entity, hook, block dan theme. Semoga artikel ini dapat menjawab semua pertanyaan tersebut.

 

Update 2013-12-20: Penambahan penjelasan tentang konsep Entity, Entity Type dan Bundle

Makanan Apa Sih Drupal?

Drupal bisa kita gunakan untuk membangun sebuah website, tapi…. kan ada WordPress, Joomla, Zikula, dan lain-lain, apa bedanya? Drupal adalah Content Management Framework (CMF) yang bersifat open source dan  menekankan pada kolaborasi antar developernya. Drupal sangat modular, sangat mudah dikembangkan, dan seperti halnya sebuah framework, dia memiliki standar yang harus kita ikuti. Dalam paket instalasi Drupal sudah ada beberapa core module yang mencakup fungsionalitas utama sebagai sebuah Content Management System (CMS), namun fungsionalitas tersebut dapat dengan mudah kita tambahkan dengan mengaktifkan built-in module yang ada atau mengaktifkan contributed module lainnya. Drupal di-desain agar mudah untuk melakukan kustomisasi, namun kustomisasi tersebut dilakukan dengan cara membuat module baru yang menambah atau menghilangkan fungsionalitas standar yang ada, bukan dengan memodifikasi core module.

Dengan kemudahan melakukan kustomisasi Drupal, kita bisa membangun bermacam-macam website seperti portal internet, portal berita, website personal, departemen, korporat sampai kenegaraan. Kita juga bisa membangun aplikasi e-commerce, social networking, dan image gallery menggunakan Drupal. Jadi bisa dikatakan, segalam macam jenis website bisa kita bangun menggunakan Drupal…. keren kan?

Drupal juga memiliki tim khusus yang didedikasikan untuk memastikan tingkat security selalu pada level tertinggi, dengan cara menanalisa laporan keamanan dari para penggunanya dan meluncurkan update secara berkala, dan sampai artikel ini dibuat, Drupal sudah mencapai versi 7.24. Sebuah organisasi nirlaba bernama Drupal Associations didirikan untuk selalu mengembangkan situs resmi Drupal dan komunitasnya di http://drupal.org dan http://groups.drupal.org. Karena dukungan luas inilah Drupal punya tagline "Come for the software, stay for the community"

Teknologi Pendukung

Drupal juga di-desain agar dapat berjalan di server hosting dengan harga yang terjangkau, namun tetap mampu dikembangkan menjadi situs besar, terdistribusi dengan dukungan sistem dan teknologi terbaru. Drupal dibangun menggunakan bahasa PHP dan keseluruhan code di dalamnya mengikuti standar yang ketat (http://drupal.org/node/318). Dengan menggunakan bahasa PHP yang sangat umum ini, maka developer pemula akan dengan mudah mempelajarinya. Untuk Drupal 7 minimal versi PHP yang dibutuhkan adalah versi 5.2.

Drupal dapat berjalan di semua RDBMS populer seperti MySQL, PostgreSQL, SQLite, Oracle, Microsoft SQL Server, dan RDBMS lain yang mendukung PDO. Drupal 7 berbeda dengan Drupal 6 dalam pengakses database karena adanya Database Abstraction Layer yang dibuat ulang khusus untuk Drupal 7 dan sangat mempermudah para programmer mengakses database dari Drupal.

Drupal juga dapat berjalan di atas sejumlah web server populer seperti Apache, IIS dan nginx. serta mendukung Clean URL sehingga sangat mempermudah proses optimasi SEO. Dan otomatis drupal bisa berjalan di Operating System apapun selama menggunakan webserver yang tersebut tadi.

Core

Sebuah framework yang ringan merupakan inti dari Drupal. Core framework inilah yang memberikan fungsionlitas utama untuk membangun sebuah website yang hebat. Core framework ini meliputi sejumlah module dan sebuah library agar Drupal dapat melayani request yang dikirimkan pengguna. Core module meliputi user management, basic content management, templating, dan beberapa lainnya seperti terlihat dalam gambar.

Drupal 7 Core Modules Pojok Programmer Drupal Training

Antarmuka Administrasi

Antarmuka untuk proses administrasi website di Drupal sangat terintegrasi dengan keseluruhan website, artinya Drupal tidak memberikan antarmuka terpisah untuk administrasi seperti halnya dilakukan oleh CMS lain. Drupal menyediakan toolbar khusus jika kita login sebagai admin. Jadi bagi yang sudah terbiasa dengan WordPress dan Joomla biasanya di awal akan sedikit bingung melihat antarmuka administrasi Drupal 🙂

Modules

Drupal sangat sangat modular. Dan fungsionalitas tambahan diberikan dengan mengaktifkan atau menonaktifkan module yang ada. Jadi untuk website yang memerlukan fungsionalitas canggih cukup menambahkan contributed module yang luar biasa banyak, namun jika tidak diperlukan, silakan nonaktifkan module-module yang tidak diperlukan. 

Dengan menggunakan cutom module kita bisa menambahkan tipe konten baru, seperti Resep Masakan, Data Customer, Data Jamaah Umroh/Haji, Data Penerimaan Mahasiswa Baru dan sebagainya. Serta bisa juga kita menambahkan kemapuan baru misalkan, pengiriman email otomatis ketika ada orang yang mendaftar Umroh/Haji, dan sebagainya.

Drupal 7 All Contributed Modules Pojok Programmer Drupal Training

Dan yang selalu perlu diingat adalah, Drupal lebih menyarankan membuat module sendiri untuk menambahkan (atau mengurangi) fungsionalitas Drupal, karena jika kita melakukan hack ke core module atau contributed module yang ada, maka semua perubahan yang kita lakukan akan hilang pada proses update security berikutnya.

Hook

Hook bisa diibaratkan event internal Drupal. Bisa juga disebut sebagai callback, namun bukan benar-benar sebuah callback, karena tidak menggunakan listener pada umumnya, namun hook dibuat menggunakan konvensi penamaan fungsi saja. Dengan hook ini, module yang kita buat bisa "hook into" atau "menempel" ke segala sesuatu yang terjadi di internal Drupal.

Misalkan pada saat proses login, maka otomatis Drupal akan muncul event hook_user_login() maka otomatis yang mengimplementasikan hook_user_login() akan ikut dipanggil. sebagai contoh jika module comment mengimplementasikan comment_user_login() maka fungsi ini akan ikut dijalankan ketika proses login. Contoh lain adalah jika kita membuat module khusus bernama spammer untuk memblokir spamming, maka otomatis fungsi spammer_user_login() juga akan ikut dijalankan

Node

Seluruh konten yang ada di Drupal berbasis pada satu tipe, yaitu node. Apapun website yang sedang kita bangun, blog sederhana, kumpulan resep makanan, atau to-do list sebuah project, maka struktur data dasarnya tetap sama. Pendekatan seperti ini membuat Drupal sangat mudah dikembangkan. Developer dapat menambahkan fitur seperti rating, komentar, file attachment, informasi lokasi, dan lain-lain tanpa perlu melihat jenis kontennya. Administrator kemudian bisa meramu fungsionalitas berdasarkan jenis konten, misalkan komentar hanya bisa untuk blog, tapi resep tidak. Atau attachment hanya bisa untuk to-do list, dan seterusnya.

Node juga memiliki beberapa behavior standar dan berlaku juga untuk jenis konten turunannya, misalkan bisa melakukan publish dan unpublish, promote dan unpromote node ke halaman muka. Dan dengan behavior yang seragam ini, kita dapat melakukan proses batch di antarmuka adminitrasi website.

Field

Konten di Drupal terdiri dari kumpulan Field-Field. Judul dan isi sebuah node adalah field. Kita bisa menggunakan field untuk membuat jenis konten apapun yang terlintas di pikiran kita. Misalkan kita ingin membuat Meetup, maka field yang mungkin diperlukan antara lain, nama meetup, deskripsi meetup, tanggal meetup, jam mulai, jam selesai, lokasi, dan link untuk proses registrasi.

Kita bisa menggunakan antarmuka administrasi Drupal untuk memngelola jenis konten dan field-fieldnya, namun untuk para hardcore programmer, tersedia Field API untuk membuat jenis konten dan fieldnya menggunakan coding.

Entity Type

Konsep Entity adalah hal baru di Drupal 7. Pada versi-versi sebelumnya Field – melalui module CCK (Content Construcyion Kit)  – hanya bisa digunakan pada Node dan Content Type turunannya saja. Dengan tersedianya Entity API di Drupal 7, kita sekarang dapat menambahkan Field ke komentar, user profile dan taxonomy. Bisa dikatakan Entity Type ini adalah abstraksi kumpulan field-field. Abstraksi seperti ini membuat Drupal menjadi semakin fleksible. Entity Type standar bawaan Drupal 7 meliputi:
  • Nodes (content)
  • Comments
  • Taxonomy terms
  • User profiles

 

Bundle

Bundle adalah implementasi atau turunan dari Entity Type, atau bisa juga disebut sebagai subtype, contohnya kita bisa membuat bundle Blog Post, Recipe, Product sebagai turunan dari entity type Node. Dan seperti halnya entity type, kita juga bisa menambahkan field ke bundle. Namun perlu diperhatikan, tidak semua entity type punya subtype, sebagai contoh kita tidak bisa membuat bundle entity type User.

Entity

Jika Entity Type adalah abstraksi dari kumpulan field, maka Entity sendiri adalah instance dari Entity Type tertentu, seperti comment, taxonomy term atau user profile, or instance dari bundle seperti blog post, article, resep, atau product. Jika dianalogikan dengan konsep OOP, maka konsep Entity Drupal sangat mirip,

  • Entity type adalah base class
  • Bundle adalah inherited class, atau extended class.
  • Field adalah class property, atau variable.
  • Entity adalah instance dari base atau inherited class.

 

Theme

Ketika kita membuat sebuah web page, maka ada dua hal penting yang perlu diperhatikan, pertama adalah bagaimana kita mendapatkan data yang ingin ditampilkan, dan yang kedua adalah bagaimana kita menampilkan data yang sudah didapat tersebut. Drupal menggunakan PHP Template, namun kita bisa juga menggunakan templating engine lainnya, seperti Easy Template System (ETS), namun kebanyakan developer Drupal sudah merasa cukup dengan tempalting standar.

Ada 3 (tiga) cara untuk melakukan kustomisasi tampilan Drupal (atau themeing) antara lain,

  • Membuat CSS tambahan untuk meng-override CSS standar Drupal
  • Membuat sendiri file-file template baru, cukup mudah karena hanya berisi code HTML dan sedikit kode PHP.
  • Dan untuk lebih jauhnya, kita juga bisa mengkustomisasi tampilan breadcrumb, menu, dll menggunakan fungsi buatan sendiri dan hook ke hook_theme()

 

Block

Block adalah bagian halaman yang bisa kita munculkan atau sembunyikan di lokasi tertentu dalam halaman web. Sebagai contoh block yaitu block yang menampilkan jumlah user yang aktif di website kita. Atau bisa juga block yang berisi daftar konten paling sering dilihat orang. Block umumnya ditempatkan di sidebar, header, atau footer dari halaman wab yang kita buat. dalam antarmuka administrasi, ada page khusus untuk mengelola block ini.

Seringkali, block digunakan untuk menampilkan sejumlah informasi yang khusus ditujukan untuk user yang sedang login pada saat itu, misalkan menampilkan link "My Account" yang ketika di-klik otomatis akan membuka halaman profile user tersebut.

Organisasi File

Pemahaman terhadap struktur folder Drupal akan sangat membantu kita mengetahui dimana Drupal menyimpan file seperti module, theme, dan lain-lain. instalasi standar Drupal akan memberikan struktur seperti gambar di bawah ini.

Pengenalan Drupal 7 File Layout BiruniLabs

Folder yang cukup penting dan akan sering kita akses adalah

  • Folder sites, digunakan untuk menyimpan file themes, modules, settings tambahan diluar file standar Drupal.
  • Folder sites/default, berisikan setting website, seperti konfigurasi akses database dan sebagainya
  • Folder sites/default/files, berisikan file-file yang kita upload melalui halaman administrasi Drupal
  • Folder sites/all/modules, adalah tempat kita mengunggah contributed modules, dan custom module buatan kita sendiri.
  • Folder sites/default/themes, adalah tempat kita mengunggah contributed themes, dan custom theme buatan kita sendiri
  • Folder sites/default/libraries, adalah tempat kita mengunggah library tambahan seperti jQuery, CKEditor, dan sebagainya.

 

Simpulan

Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu memahami apa itu Drupal, dan bagaimana Drupal bekerja secara umum. Detail masing-masing konsep yang dijabarkan di atas akan dibahas dalam artikel selanjutnya.

Cheers…

Theming Form Drupal 7 Menggunakan Tables

theming form drupal 7 with menggunakan tables

theming form drupal 7 with menggunakan tablesAda beberapa cara yang bisa digunakan untu menampilkan form Drupal 7 dalam bentuk table. Cara pertama, dan yang paling banyak dibahas dalam artikel atau tutorial drupal 7 adalah dengan menggunakan tableselect, sebuah tipe field yang akan di-render menjadi table dengan satu kolom berisikan field chackbox. Sayangnya cara ini memiliki keterbatasan bahwa field lainnya hanya berupa label saja dan tidak bisa kita ubah isinya, dan kita hanya bisa men-select beberapa atau semua row dalam table yang dihasilkan

Cara kedua adalah dengan memanfaatkan #prefix and #suffix untuk membungkus setiap field dengan tag HTML untuk membentuk table yang kita inginkan. Kelemahannya adalah pada kesulitan saat kita ingin mengubah urutan, bobot (weight), dan menambah atau mengurangi field, karena bisa berakibat hancurnya urutan tag HTML dan hasil render table menjadi tidak sesuai dengan yang kita inginkan.

Cara ketiga, yang menurut saya pribadi, merupakan cara terbaik adalah dengan memperlakukan table ini seperti fieldset, yaitu sebagai container terhadap beberapa field yang ada di dalamnya. Agak sedikit rumit untuk dipahami, namun hasil render table sepadan dengan kesulitannya. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

Buatlah sebuah elemen form yang akan dijadikan sebagai table:

  $form['people'] = array(
    '#prefix' => '<div id="people">',
    '#suffix' => '</div>',
    '#tree' => TRUE,
    '#theme' => 'table',
    '#header' => array(
        t('<input type="checkbox" id="checkall" name="checkall" class="form-checkbox">'), 
        t('ID'), t('User'), t('Email'), t('Comment') 
      ),
    '#rows' => array(),
    '#weight' => 10,
  );

Kemudian lalukan looping terhadap data yang kita miliki untuk membangun rows dari table yang ingin kita buat. Di sinilah kerumitan dimulai, karena jika kita memasukkan data hanya ke $form['people']['#rows'] maka Forms API tidak akan melihatnya sebagai data yang bisa di-submit (perlu diingat bahwa Forms API tidak akan memproses array yang diawali dengan tanda #). Namun jika kita masukkan ke variable $form['people']['rows'] (tanpa #) maka Forms API akan men-generate nama field yang terlalu panjang serta tambahan atribut yang akan menyulitkan saat proses rendering menggunakan theme_table(). Hal ini akan berakibat pada data hasil submit yang sulit untuk di-proses.

Solusinya adalah dengan menggunakan reference agar Forms API dan theme_table 'melihat' data yang sama sehingga hasil render table akan rapih dan hasil submit data akan mudah untuk di-proses lebih lanjut. Dengan asumsi kita memiliki array $people berisikan data untuk ditampilkan, maka lakukanlah looping seperti berikut ini untuk membentuk rows dari table yang ingin kita buat:

  // buat array data yang akan ditampilkan sebagai table
  for ($i = 0; $i < count($people); $i++) {

    // Defisiniskan field-field yang akan kita jadikan row dalam table
    // Untuk memudahkan pemahaman terhadap logikanya, maka kita buatkan
    // variable untuk masing-masing field dan kita tambahkan secara manual.
    $check = array(
      '#id' => 'people-check['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'checkbox',
    );
    $uid = array(
      '#id' => 'people-name['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'item',
      '#markup' => $people[$i]->uid,
    );
    $name = array(
      '#id' => 'people-name['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'item',
      '#markup' => $people[$i]->name,
    );
    $mail = array(
      '#id' => 'people-mail['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'textfield',
      '#size' => '30',
      '#default_value' => $people[$i]->mail,
    );
    $data = array(
      '#id' => 'people-comment['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'textarea',
      '#size' => '30',
      '#default_value' => $people[$i]->data,
    );
    
    // Masukkan field yang sudah kita buat sebelumnya sebagai data
    // Perhatikan juga bahwa kita menggunakan reference
    $form['people'][] = array(
      'check' => &$check,
      'uid' => &$uid,
      'name' => &$name,
      'mail' => &$mail,
      'data' => &$data,
    );
    
    // Sekarang tambahkan reference yang sama ke #rows untuk digunakan
    // fungsi theme_table() merender table yang kita inginkan.
    // Perhatikan juga bahwa kita menggunakan reference yang sama
    $form['people']['#rows'][] = array(
      array('data' => &$check),
      array('data' => &$uid),
      array('data' => &$name),
      array('data' => &$mail),
      array('data' => &$data),
    );

    // Dan karena kita menggunakan reference, kita harus melakukan unset()
    // agar nilai yang ada di variable sebelumnya tidak tertimpa pada loop berikutnya
    unset($check);
    unset($uid);
    unset($name);
    unset($mail);
    unset($data);
  }

Beginilah kira-kira hasilnya render tablenya

Dan beginilah kira-kira hasilnya submit yang ada di variable $form_state['values']

Array
(
    [people] => Array
        (
            [0] => Array
                (
                    [check] => 0
                    [mail] => admin@pojokprogrammer.net
                    [data] => komentar super panjang untuk user admin
                )

            [1] => Array
                (
                    [check] => 0
                    [mail] => mis80000001@pojokprogrammer.net
                    [data] => komentar super panjang juga untuk user kedua ini
                )

            [2] => Array
                (
                    [check] => 0
                    [mail] => mis80000002@pojokprogrammer.net
                    [data] => komentar super panjang lainnya untuk user ketiga
                )

        )

    [submit] => Submit Data
    [form_build_id] => form-IliiZQyRpKmgZx7pUlexUYsxg5o4nt-c3Ox3nUAmOh8
    [form_token] => 2D8jYq8rl_hmpDlp-uAXzTmB4bK69rvHY3MeD5iwiYY
    [form_id] => form_theming_tableform
    [op] => Submit Data
)

Tutorial ini juga tidak membahas bagaimana memproses data yang didapatkan dari hasil submit. Silakan kembangkan masing-masing karena hasil submit sudah berupa array yang terstruktur sehingga pastinya akan mudah untuk memprosesnya. Dan bagi yang berminat, source code lengkap bisa dilihat di sini.

^_^

Login Page Sederhana

login form sederhana

login form sederhanaSalah satu topik yang cukup menantang bagi programmer pemula ada membuat login page atau halaman login sederhana. Menantang bagi programmer pemula karena banyak hal yang harus dipahami sebelum bisa membuat sebuah login page atau halaman login bisa bekerja dengan benar. Form login ini menjadi penting karena kemampuan meracik form login akan sangat membantu membuat aplikasi web yang membutuhkan hak akses dalam penggunaannya. Misalkan aplikasi perkantoran, aplikasi perpustakaan, akses halaman admin. dan sebagainya.

(more…)

Belajar Programming Mulai Dari Mana?

Pojok Programmer Code Factory Belajar Programming Mulai Dari Mana

Code Factory | Skill pemrograman sebenarnya adalah sebuah skill yang cukup mudah dipelajari, dengan syarat kita menyukai-nya dalam artian kita harus punya passion, dan tahu arah-nya dalam artian kita harus tahu apa yang lebih dahulu harus kita pelajari dan kemudian sedikit demi sedikit meningkatkan ketrampilan yang kita miliki secara terarah. Passion diperlukan karena belajar pemrograman sering kala membuat kita stress saat kita menemui problem yang sulit diselesaikan. Seorang programmer sejati sangat menyukai tantangan, dan problem yang dia hadapi adalah tantangan yang harus diselesaikan. 

Syarat kedua adalah arahan atau roadmap, dan roadmap inilah yang biasanya tidak dimiliki oleh programmer yang belajar secara otodidak tanpa mengikuti bangku kuliah formal. Seorang yang mempunya passion yang tinggi namun tanpa arahan cenderung kemajuannya lambat atau tidak maju sama sekali,  Artikel ini mencoba menjawab roadmap yang harus dilalui seseorang yang ingin menjadi programmer tingkat pemula

Pertanyaan yang umumnya muncul adalah, “Saya ingin belajar pemrograman PHP?” Sebenarnya PHP hanyalah bahasa pemrograman saja, yang jauh lebih penting adalah mempelajari konsep-nya. Konsep penting dipahami karena dengan memahami konsep dasar pemrograman ini maka kita akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa pemrograman lainnya, misalkan javascript, java, vb.net dan lain-lain. Jika kita sudah memahami konsep pemrograman, maka berganti bahasa pemrograman lain hanya semudah mempelajari sintaks bahasa bersangkutan saja. Oleh karena itu, ikutilah tahapan-tahapan berikut ini untuk bisa menjadi seorang programmer handal dengan cepat dan efisien

  1. Pelajari Bahasa Inggris
  2. Pelajari Konsep Pemrograman Terstruktur (Imperative)
  3. Pelajari Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek (PBO/OOP)
  4. Pelajari Algoritma, Struktur Data
  5. Pelajari Pemanfaatan Framework untuk mempercepat proses pembuatan aplikasi yang kita inginkan

Tahapan pertama bagi seorang yang mau belajar programming adalah wajib bisa berbahasa Inggris, karena situs referensi pemrograman lebih banyak yang berbahasa Inggris. Kemudian pesan kesalahan yang dimunculkan oleh sistem atau bhasa yang kita pakai juga berbahasa Inggris… Jadi mendingan ga usah belajar programming kalau tidak bisa bahasa Inggris,

Tahapan kedua memahami Konsep Pemrograman Terstruktur/=, atau biasa juga disebut Pemrograman Imperatif, atau Pemrograman Prosedural. Konsep inilah yang harus benar-benar dipahami sebelum bisa membuat aplikasi serius. Semua bahasa pemrograman terstruktur pasti ada konsep-konsep berikut ini. 

  • variable dan konstanta
  • statement, operator, dan operator precedence
  • logika percabangan, atau disebut juga decision control structure (if-else, dsb.)
  • logika perulangan atau disebut juga repetitin control structure (while loop, dsb.)
  • struktur data sederhana (array, enum, collection)
  • memformat dan menampilkan string
  • prosedur dan fungsi (procedure and function)

Tahapan ketiga Kemudian, yang harus kita pelajari adalah pemrograman berorientasi obyek (object oriented programming), karena hampir semua bahasa pemrograman sudah mendukung OOP. Ada beberapa tambahan konsep yang harus dipahami meliputi,

  • Class dan Instance
  • Constructor dan Destructor
  • Abstraction dan Encapsulation
  • Namespace dan Assemblies
  • Inheritance dan Interface
  • Polymorphism

Dengan memahami OOP maka kita bisa dengan mudah membuat aplikasi Hello World menggunakan OOP 🙂

Pada tahapan keempat yang perlu dipelajari adalah algoritma. Algoritma menjadi penting karena algoritma adalah nyawa dari aplikasi kita. Jika kita yang sedang belajar programming memerlukan arahan dan roadmap, maka algoritma yang menentukan arah dari program yang nantinya akan kita buat dan membantu kita proses problem solving dan menemukan solusi terhadap permasalahan programming yang kita hadapi. Perlu diketahui juga, bahwa algoritma tidak terbatas pada algoritma bubble sort, quick sort, depth-first search, breadth-first search, djikstra, atau sebangsanya, tapi secara umum algoritma adalah urutan langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk dalam menyelesaikan suatu masalah. Sebagai contoh, berikut ini adalah algoritma minum kopi:

  1. Siapkan bahan
    • Ambil gelas
    • Ambil kopi, masukkan ke dalam gelas
    • Ambil gula, masukkan ke dalam gelas
  2. Siapkan air panas
    • Ambil panci
    • Isi panci dengan air
    • Taruh oanci di atas kompor
    • Nyalakan kompor
    • Tunggu sampai air mendidih
  3. Seduh kopi
    • Tuangkan air panas ke dalam gelas
    • Aduk kopi hingga merata
  4. Hidangkan
    • Letakkan gelas di atas nampan
    • Bawa ke meja
    • Ambil gelas dari nampan taruh ke meja 
    • Tunggu hingga kopi agak dingin
    • Minumlah kopi kita

Dalam mempelajari algoritma, pasti kita akan berkenalan juga dengan pseudocode. Sederhananya, pseudocode adalah urutan aksi yang harus kita lakukan dalam program yang akan kita buat. Dalam pseudocode yang kita masukkan hanyalah aksi yang harus kita lakukan, tidak perlu memasukkan hal-hal teknis seperti deklarasi variable dan inisialisasi varibel. langkah selanjutnya adalah menerjemahkan pseudocode tersebut ke dalam bahasa pemrograman yang kita inginkan.

Dalam membuat sebuah algoritma, biasanya tidak bisa sekali jadi. Kita sebagai programmer harus berpikir detil dalam menyusun langkah-langkah program kita, karena bisa jadi ada langkah yang terlewat atau urutan langkah yang salah, karena kesalah menyusun algoritma ini bisa berujung pada bug di dalam aplikasi yang kita bangun. Sebagai contoh, algoritma di atas akan membuat rumah kita kebakaran…. loh koq! Karena kita melupakan langkah untuk mematikan kompor! Ha… ha… ha…!

Setelah kita memahami keempat hal dasar di atas, barulah kita bisa naik tingkat ke tahapan kelima, yaitu mempelajari hal-hal lain yang lebih rumit, misalkan framework, akses database, pemrograman asinkron, dan lain sebagainya.

Selamat belajar!

 

Code Fatory Pojok Programmer Belajar Programming Mulai Dari Mana

 

.