Oracle Magazine March 2012

oracle magazine free download dunia database programmer

oracle magazine free download dunia database programmerMy search for clarity on big data began a couple of years ago, and the initial challenges were many. First, as an editor, I often query or delete the word bigin descriptions of technology problems and solutions, because bigas a descriptor in enterprise technology doesn’t usually add much value. (In Oracle Magazine’s coverage of enterprise-class Oracle platforms, frameworks, and tools that manage the ever-growing volumes and types of structured and unstructured data in today’s information explosion, the word big may also be redundant.)

Second, in my initial search for definitions and descriptions of big data, I found what seemed to be different definitions from dif-ferent companies. And although I also found some comfort in editorial content substan-tiating my opinion that the definitions of big data at the time were variable, that same content didn’t help with my understanding of big data as a technology.

Finally, the examples of information included in big data stores and the tech-nologies that used them were as variable as big data’s definitions. And most examples seemed to be presented as new data silos for specific industries, making the applica-tion of an example to another industry a challenging task.

Download magazine here

Oracle Magazine on Pojok Programmer

Aplikasi Inventory Sederhana – Analisa dan Desain Database

Aplikasi Inventory Sederhana - Analisa dan Desain Database

Design Database adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat aplikasi perkantoran. Dalam membuat design database, ikutilah kaidah-kaidah yang pernah kita dapatkan semasa kuliah, terutama Normalisasi, minimal sampai dengan bentuk 3NF. Kesalahan dalam membuat design database dapat berakibat fatal, misalnya sulit membuat coding dan men-generate report yang kita inginkan. Dan jika sampai harus mengubah design database maka akan banyak waktu terbuang karena kita harus menyesuaikan kembali coding yang sudah dibuat sebelumnya. Oleh karena itu sediakanlah waktu dan pikiran yang cukup dalam men-design database ini.

Artikel ini adalah bagian dari artikel berseri tentang Tutorial Membuat Aplikasi Inventory Sederhana Menggunakan VB.net dan Database MySQL

Dalam membuat design database Aplikasi Inventory atau Aplikasi Stok Barang ini, kami juga menyengajakan diri untuk membuat design database menggunakan bahasa inggris, tujuannya selain melatih skill bahasa inggris kita, juga untuk melatih diri kita, siapa tahu aplikasi ini akan di-publish menjadi open source, atau kita berkesempatan berkontribusi dalam project open source lain.

Berdasarkan analisa dan design aplikasi yang tertuang dalam artikel sebelumnya, maka kita memerlukan sejumlah table untuk menyimpan data-data Barang dan Transaksi Keluar Masuk Barang. Untuk itu, sejumlah table yang diperlukan antara lain:

Tabel Barang

Table untuk menampung data master barang ini akan kita beri nama items. Data dictionary lengkapnya adalah sebagai berikut:

No. Nama Field Tipe Data Keterangan
1. id integer Primary Key, Auto Increment
2. code varchar(20) Kode barang berupa text bebas maksimal 20 karakter, bisa digunakan sebagai barcode
3. name varchar(100) Nama barang maksimal 100 karakter
4. quantity_on_hand decimal(10,2) Quantity barang terakhir yang saat ini ada di gudang
5. remarks text Keterangan lebih lengkap tentang barang bersangkutan

Tabel Jenis Transaksi

Tabel ini akan berisi kode untuk menentukan jenis transaksi dan kita beri nama transaction_types. Untuk aplikasi ini akan ada 2 (dua) jenis transaksi yaitu Transaksi Barang Masuk (kita beri kode BM) dan Transaksi Barang Keluar (kita beri kode BK). Data dictionary lengkapnya adalah sebagai berikut:

No. Nama Field Tipe Data Keterangan
1. id integer Primary Key, Auto Increment
2. code varchar(20) Kode jenis transaksi berupa text bebas maksimal 20 karakter
3. name varchar(100) Nama panjang yang lebih deskriptif, maksimal 100 karakter

Tabel Transaksi

Tabel ini akan berisi seluruh transaksi inventory dari aplikasi yang akan kita buat. Untuk membedakan Transaksi Barang Masuk dengan Transaksi Barang Keluar kita sediakan field type_id yang merupakan Foreign Key yang me-refer ke . Data dictionary lengkapnya adalah sebagai berikut:

No. Nama Field Tipe Data Keterangan
1. id integer Primary Key, Auto Increment
2. type_id integer Foreign Key refer ke tabel transaction_types, untuk membedakan Transaksi Barang Masuk atau Keluar
3. trans_code varchar(100) Nama panjang yang lebih deskriptif, maksimal 100 karakter
4. trans_date date Tanggal transaksi
5. remarks text Teks bebas untuk keterangan, silakan mengarang di field ini juga boleh

Tabel Detil Transaksi

Tabel ini akan berisi seluruh transaksi inventory dari aplikasi yang akan kita buat. Untuk membedakan Transaksi Barang Masuk dengan Transaksi Barang Keluar kita sediakan field type_id yang merupakan Foreign Key yang me-refer ke . Data dictionary lengkapnya adalah sebagai berikut:

No. Nama Field Tipe Data Keterangan
1. id integer Primary Key, Auto Increment
2. trans_id integer Foreign Key refer ke tabel transactions, untuk record detil transaksi ini milik transaksi yang mana
3. item_id integer Foreign Key refer ke tabel items, untuk menentukan barang mana yang harus diubah status stock-nya
4. quantity decimal(10,2) Jumlah barang yang masuk atau keluar
5. remarks text Teks bebas untuk keterangan, silakan mengarang di field ini juga boleh

Diagram ER

Diagram ER menggunakan notasi IDEF1X dari desain database untuk aplikasi inventory sederhana ini adalah sebagai berikut.

Design Database Aplikasi Inventiry Sederhana Menggunakan VB.net

Script Database

Sedangkan script sql create table-nya adalah sebagai berikut.

create table items (
  id int auto_increment primary key,
  code varchar(20) not null,
  name varchar(100) not null,
  quantity_on_hand decimal(10,2) not null default 0,
  remarks text null
) ;

create table transaction_types (
  id int auto_increment primary key,
  code varchar(20) not null,
  name varchar(100) not null
) ;

create table transactions (
  id int auto_increment primary key,
  type_id int not null,
  trans_code varchar(20) not null,
  trans_date varchar(100) not null,
  remarks text null,
  foreign key(type_id) references transaction_types(id)
) ;

create table transaction_details (
  id int auto_increment primary key,
  trans_id int not null,
  item_id int not null,
  quantity decimal(10,2) not null default 0,
  remarks text null, 
  foreign key (trans_id) references transactions(id), 
  foreign key (item_id) references items(id) 
) ;

Simpulan

Dengan demikian selesailah sudah proses analisa dan desain kita. Dengan tersedianya Design Aplikasi dan Design Database, maka langkah selanjutnya kita bisa membuat Aplikasi-nya dengan lebih mudah dan terarah.

^_^

Theming Form Drupal 7 Menggunakan Tables

theming form drupal 7 with menggunakan tables

theming form drupal 7 with menggunakan tablesAda beberapa cara yang bisa digunakan untu menampilkan form Drupal 7 dalam bentuk table. Cara pertama, dan yang paling banyak dibahas dalam artikel atau tutorial drupal 7 adalah dengan menggunakan tableselect, sebuah tipe field yang akan di-render menjadi table dengan satu kolom berisikan field chackbox. Sayangnya cara ini memiliki keterbatasan bahwa field lainnya hanya berupa label saja dan tidak bisa kita ubah isinya, dan kita hanya bisa men-select beberapa atau semua row dalam table yang dihasilkan

Cara kedua adalah dengan memanfaatkan #prefix and #suffix untuk membungkus setiap field dengan tag HTML untuk membentuk table yang kita inginkan. Kelemahannya adalah pada kesulitan saat kita ingin mengubah urutan, bobot (weight), dan menambah atau mengurangi field, karena bisa berakibat hancurnya urutan tag HTML dan hasil render table menjadi tidak sesuai dengan yang kita inginkan.

Cara ketiga, yang menurut saya pribadi, merupakan cara terbaik adalah dengan memperlakukan table ini seperti fieldset, yaitu sebagai container terhadap beberapa field yang ada di dalamnya. Agak sedikit rumit untuk dipahami, namun hasil render table sepadan dengan kesulitannya. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

Buatlah sebuah elemen form yang akan dijadikan sebagai table:

  $form['people'] = array(
    '#prefix' => '<div id="people">',
    '#suffix' => '</div>',
    '#tree' => TRUE,
    '#theme' => 'table',
    '#header' => array(
        t('<input type="checkbox" id="checkall" name="checkall" class="form-checkbox">'), 
        t('ID'), t('User'), t('Email'), t('Comment') 
      ),
    '#rows' => array(),
    '#weight' => 10,
  );

Kemudian lalukan looping terhadap data yang kita miliki untuk membangun rows dari table yang ingin kita buat. Di sinilah kerumitan dimulai, karena jika kita memasukkan data hanya ke $form['people']['#rows'] maka Forms API tidak akan melihatnya sebagai data yang bisa di-submit (perlu diingat bahwa Forms API tidak akan memproses array yang diawali dengan tanda #). Namun jika kita masukkan ke variable $form['people']['rows'] (tanpa #) maka Forms API akan men-generate nama field yang terlalu panjang serta tambahan atribut yang akan menyulitkan saat proses rendering menggunakan theme_table(). Hal ini akan berakibat pada data hasil submit yang sulit untuk di-proses.

Solusinya adalah dengan menggunakan reference agar Forms API dan theme_table 'melihat' data yang sama sehingga hasil render table akan rapih dan hasil submit data akan mudah untuk di-proses lebih lanjut. Dengan asumsi kita memiliki array $people berisikan data untuk ditampilkan, maka lakukanlah looping seperti berikut ini untuk membentuk rows dari table yang ingin kita buat:

  // buat array data yang akan ditampilkan sebagai table
  for ($i = 0; $i < count($people); $i++) {

    // Defisiniskan field-field yang akan kita jadikan row dalam table
    // Untuk memudahkan pemahaman terhadap logikanya, maka kita buatkan
    // variable untuk masing-masing field dan kita tambahkan secara manual.
    $check = array(
      '#id' => 'people-check['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'checkbox',
    );
    $uid = array(
      '#id' => 'people-name['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'item',
      '#markup' => $people[$i]->uid,
    );
    $name = array(
      '#id' => 'people-name['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'item',
      '#markup' => $people[$i]->name,
    );
    $mail = array(
      '#id' => 'people-mail['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'textfield',
      '#size' => '30',
      '#default_value' => $people[$i]->mail,
    );
    $data = array(
      '#id' => 'people-comment['.$people[$i]->uid.']',
      '#type' => 'textarea',
      '#size' => '30',
      '#default_value' => $people[$i]->data,
    );
    
    // Masukkan field yang sudah kita buat sebelumnya sebagai data
    // Perhatikan juga bahwa kita menggunakan reference
    $form['people'][] = array(
      'check' => &$check,
      'uid' => &$uid,
      'name' => &$name,
      'mail' => &$mail,
      'data' => &$data,
    );
    
    // Sekarang tambahkan reference yang sama ke #rows untuk digunakan
    // fungsi theme_table() merender table yang kita inginkan.
    // Perhatikan juga bahwa kita menggunakan reference yang sama
    $form['people']['#rows'][] = array(
      array('data' => &$check),
      array('data' => &$uid),
      array('data' => &$name),
      array('data' => &$mail),
      array('data' => &$data),
    );

    // Dan karena kita menggunakan reference, kita harus melakukan unset()
    // agar nilai yang ada di variable sebelumnya tidak tertimpa pada loop berikutnya
    unset($check);
    unset($uid);
    unset($name);
    unset($mail);
    unset($data);
  }

Beginilah kira-kira hasilnya render tablenya

Dan beginilah kira-kira hasilnya submit yang ada di variable $form_state['values']

Array
(
    [people] => Array
        (
            [0] => Array
                (
                    [check] => 0
                    [mail] => admin@pojokprogrammer.net
                    [data] => komentar super panjang untuk user admin
                )

            [1] => Array
                (
                    [check] => 0
                    [mail] => mis80000001@pojokprogrammer.net
                    [data] => komentar super panjang juga untuk user kedua ini
                )

            [2] => Array
                (
                    [check] => 0
                    [mail] => mis80000002@pojokprogrammer.net
                    [data] => komentar super panjang lainnya untuk user ketiga
                )

        )

    [submit] => Submit Data
    [form_build_id] => form-IliiZQyRpKmgZx7pUlexUYsxg5o4nt-c3Ox3nUAmOh8
    [form_token] => 2D8jYq8rl_hmpDlp-uAXzTmB4bK69rvHY3MeD5iwiYY
    [form_id] => form_theming_tableform
    [op] => Submit Data
)

Tutorial ini juga tidak membahas bagaimana memproses data yang didapatkan dari hasil submit. Silakan kembangkan masing-masing karena hasil submit sudah berupa array yang terstruktur sehingga pastinya akan mudah untuk memprosesnya. Dan bagi yang berminat, source code lengkap bisa dilihat di sini.

^_^

Aplikasi Inventory Sederhana – Analisa dan Desain Aplikasi

Aplikasi Inventory Sederhana - Analisa dan Desain Aplikasi

Analisa dan Desain biasanya merupakan salah satu langkah yang kadang disepelekan kebanyakan programmer, terutama programmer pemula dan single fighter, karena dianggap menghabiskan waktu saja, Kebanyakan programmer lebih memilih untuk langsung duduk di depan komputer dan melakukan coding, hasilnya biasanya adalah kebingungan yang sangat tentang apa yang harus mereka lakukan pertama kali. Padahal analisa dan desain sesungguhnya akan membantu kita mengarahkan dan mengetahui fitur apa saja yang harus dibuat dalam aplikasi yang sedang dikembangkan ini. Dalam membuat Aplikasi Inventory Sederhana atau Aplikasi Stok Barang ini, kita akan memanfaatkan software StarUML untuk membuat Use Case Diagram aplikasi ini. Use Case Diagram menggambarkan “apa” saja, atau fitur yang harus ada dalam aplikasi yang sedang kita buat ini. Dan untuk memudahkan, kita akan membatasi lingkup tutorial ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam Use Case Diagram yang kita buat sekarang.

Artikel ini adalah lanjutan dari artikel berseri tentang Tutorial Membuat Aplikasi Inventory Sederhana Menggunakan VB.net dan Database MySQL

analisa dan desain use case aplikasi inventory vbnet vb.net mysql sederhana

Aplikasi ini akan kita bagi menjadi beberapa module meliputi

  • Modul Master Barang
  • Modul Transaksi Inventory
  • Modul Laporan

 

Pembagian modul ini nantinya juga harus tercermin dalam code vb.net yang kita buat. Jika kita perhatikan dalam gambar, terlihat bahwa Modul Transaksi dan Modul Laporan bergantung pada Modul Master, pada saat yang sama Modul Laporan juga bergantu pada Modul Transaksi. Hal ini sangatlah wajar karena Transaksi  tidak bisa dilakukan tanpa adanya data Master, dan Laporan tidak bisa dibuat tanpa tersedianya data dari Modul Master dan Modul Transaksi. Setelah kita tahu module apa saja yang perlu dibuat, maka kita harus mendetilkan masing-masing modul dengan diagram use case-nya.

Modul Master Barang

Modul Master Barang akan berisikan use-case berikut ini dengan fungsinya masing-masing antara lain,

  • Mengelola Data Master Barang. Use Case ini menggambarkan proses pengelolaan data Master Barang, skenario utama use case ini adalah melihat list barang yang tersimpan dalam database, pengguna kemudian dapat melakukan filtering untuk mencari data barang yang diinginkan. Extension, atau skenario alternatif, dari use case ini meliputi,
    • Menambah Barang Baru. Pengguna akan menekan tombol tertentu yang akan menampilkan form entri data barang agar pengguna bisa mengisikan data barang yang akan dibuatnya
    • Mengubah Data Barang. Pengguna akan memilih data barang yang akan diubah datanya kemudian menekan tombol tertentu, atau melakukan klik ganda pada data bersangkutan dan sistem akan menampilkan form berisikan data barang yang ingin diubah.
    • Menghapus Data Barang. Pengguna akan memilih data barang yang akan dihapus, kemudian menekan tombol tertentu. Sistem kemudian akan memberikan konfirmasi apakah pengguna benar-benar akan melakukan penghapusan data.

analisa dan desain use case modul master aplikasi inventory vbnet vb.net mysql sederhana

Modul Transaksi

Modul Transaksi akan berisikan use-case berikut ini dengan fungsinya masing-masing antara lain,

  • Mengelola Transaksi Barang Masuk. Use Case ini menggambarkan proses pengelolaan data Transaksi Barang Masuk, skenario utama use case ini adalah melihat list transaksi yang tersimpan dalam database, pengguna kemudian dapat melakukan filtering untuk mencari data transaksi yang diinginkan. Extension, atau skenario alternatif, dari use case ini meliputi,
    • Menambah Transaksi Barang Masuk Baru. Pengguna akan menekan tombol tertentu yang akan menampilkan form entri data transaksi agar pengguna bisa mengisikan transaksi yang akan dibuatnya
    • Mengubah Data Transaksi Barang Masuk. Pengguna akan memilih data transaksi yang akan diubah datanya kemudian menekan tombol tertentu, atau melakukan klik ganda pada data bersangkutan dan sistem akan menampilkan form berisikan data transaksi yang ingin diubah.
    • Menghapus Data Transaksi Barang Masuk. Pengguna akan memilih data transaksi yang akan dihapus, kemudian menekan tombol tertentu. Sistem kemudian akan memberikan konfirmasi apakah pengguna benar-benar akan melakukan penghapusan data.

analisa dan desain use case modul transaksi aplikasi inventory vbnet vb.net mysql sederhana

  • Mengelola Transaksi Barang Keluar. Use Case ini menggambarkan proses pengelolaan data Transaksi Barang Keluar, skenario utama use case ini adalah melihat list transaksi yang tersimpan dalam database, pengguna kemudian dapat melakukan filtering untuk mencari data transaksi yang diinginkan. Extension, atau skenario alternatif, dari use case ini meliputi,
    • Menambah Transaksi Barang Keluar Baru. Pengguna akan menekan tombol tertentu yang akan menampilkan form entri data transaksi agar pengguna bisa mengisikan transaksi yang akan dibuatnya
    • Mengubah Data Transaksi Barang Keluar. Pengguna akan memilih data transaksi yang akan diubah datanya kemudian menekan tombol tertentu, atau melakukan klik ganda pada data bersangkutan dan sistem akan menampilkan form berisikan data transaksi yang ingin diubah.
    • Menghapus Data Transaksi Barang Keluar. Pengguna akan memilih data transaksi yang akan dihapus, kemudian menekan tombol tertentu. Sistem kemudian akan memberikan konfirmasi apakah pengguna benar-benar akan melakukan penghapusan data.

analisa dan desain use case modul transaksi aplikasi inventory vbnet vb.net mysql sederhana

Modul Laporan

Modul Laporan akan berisikan use-case berikut ini dengan fungsinya masing-masing antara lain,

  • Melihat Laporan Kartu Stok. Sederhana saja, aplikasi akan menampilkan kronolagi keluar masuk barang sesuai dengan kriteria kode barang yang diberikan oleh pengguna.
  • Melihat Laporan Mutasi Stok. Berdasarkan periode tertentu sesuai input dari pengguna, Aplikasi akan menampilkan summary dari total keluar dan masuk dari masing-masing barang.

analisa dan desain use case modul laporan aplikasi inventory vbnet vb.net mysql sederhana

Simpulan

Selesailah kita mendefinisikan semua fitur dari Aplikasi yang akan kita bangun. Teman-teman mungkin bertanya-tanya, “Kenapa tidak ada modul Security? Apakah pengguna dapat menggunakan Aplikasi ini tanpa Login terlebih dahulu?” Jawabannya adalah, kita dengaja membatasi lingkup tutorial ini. Mengenai Modul security yang mengatur hak akses pengguna silakan dikembangkan sendiri, atau…. jika ada kesempatan, mungkin akan kita buatkan tutorialnya tersendiri.

Tetap Semangat!

Aplikasi Inventory Sederhana

Aplikasi Inventory Sederhana menggunakan VB VBnet MySQL

Membuat Aplikasi Inventory Sederhana atau Aplikasi Stok Barang adalah salah satu topik yang sangat umum, dan sering dijadikan sebagai salah satu topik skripsi, atau sekedar untuk mempelajari bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi inventory juga menjadi topik yang cukup digemari karena kemungkinan pengguna yang sangat banyak, mulai dari warung-warung pinggir jalan sampai dengan hipermarket akan memerlukan aplikasi inventory untuk mengontrol status barang yang mereka jual. Bagi seorang programmer pemula, membuat aplikasi inventory juga bisa menjadi batu loncatan untuk membangun aplikasi perkantoran yang jauh lebih rumit.

Untuk itu saya akan mencoba membuat sebuah Tutorial Membuat Aplikasi Inventory Sederhana Menggunakan VB.net dan Database MySQL. VB.net dipilih karena merupakan salah satu bahasa yang sangat populer di Indonesia, dan sama halnya dengan database MySQL. Tutorial ini akan dibuat berseri menjadi artikel-artikel kecil untuk memudahkan teman-teman mempelajari konsep yang ada di dalamnya.

Struktur dari tutorial ini akn dibagi-bagi menjadi subtopik kecil adalah sebagai berikut:

  1. Analisa dan Desain Aplikasi. Menjabarkan hasil analisa dan desain untuk aplikasi yang akan dibuat. Untuk memudahkan, Diagram UML Use Case akan digunakan untuk menggambarkan fitur-fitur yang akan tersedia dalam Aplikasi Inventory Sederhana ini.
  2. Analisa dan Desain Database. Menjabarkan hasil analisa dan desain database yang akan digunakan untuk menyimpan data barang dan transaksinya. Notasi IDEF1X akan digunakan untuk diagram desain database-nya
  3. Penggunaan Trigger untuk Update Stok Barang. Menjabarkan desain database trigger untuk melakukan proses update saldo stok barang setiap kali ada transaksi barang masuk dan transaksi barang keluar. Artikel ini dilengkapi dengan test langkah-demi-langkah untuk mempermudah pemahaman materi.
  4. Desain User Interface. Menjabarkan desain umum user interface dan pemanfaatan visual inheritance untuk mendapatkan tampilan yang konsisten untuk semua form dalam aplikasi ini.
  5. Desain Data Access Layer. Menjabarkan desain lapisan data akses untuk mempermudah kita membuat aplikasi ini. Untuk Data Access Layer ini akan kita gunakan ADO.net 2.0 terlebih dahulu untuk mempermudah teman-teman dalam migrasi dari VB6 ke VB.net. Kalau ada kesempatan nanti kita bisa buat menggunakan Entity Framework.
  6. Membuat Form Master Barang. Menjabarkan detil langkah demi langkah membuat form master barang, mencakup keseluruhan fungsi CRUD (Created Read Update Delete) untuk data barang.
  7. Membuat Form Transaksi Barang Masuk. Menjabarkan detil langkah demi langkah membuat form transaksi barang masuk, mencakup keseluruhan fungsi CRUD (Created Read Update Delete) untuk data transaksi barang masuk.
  8. Membuat Form Transaksi Barang Keluar. Menjabarkan detil langkah demi langkah membuat form transaksi barang keluar, mencakup keseluruhan fungsi CRUD (Created Read Update Delete) untuk transaksi barang keluar.
  9. Membuat Form Laporan Kartu Stok, Menjabarkan pembuatan form yang menampilkan data kartu stok masing-masing barang, meliputi kronologis keluar masuknya barang.
  10. Membuat Form Laporan Mutasi Stok, Menjabarkan pembuatan form yang menampilkan data kartu stok keseluruhan barang, berupa summary barang masuk dan keluar serta saldo terakhir barang tercatat di gudang.

 

Jadi….. Bookmark segera artikel ini, karena artikel-artikel lanjutan akan diterbitkan secara periodik. Dan mudah-mudahan tutorial ini dapat membantu teman-teman mempelajari VB.net.

Semangat Belajar!

^_^

Belajar SQL: CASE Clause – Logika Percabangan

Belajar SQL Logika Percabangan Case clause

Belajar SQL Logika Percabangan Case clauseSalah satu fungsi atau clause yang kurang begitu populer di SQL adalah CASE clause. Salah satu sebabnya adalah umunya SQL lebih dikenal hanya untuk proses SELECT, INSERT, UPDATE dan DELETE saja, dan karena CASE clause punya fungsi yang sama dengan IF di semua bahasa pemrograman yang ada, misalkan PHP, Java, dan sebagainya. Untuk itu saya akan berikan contoh sederhana penggunaan SQL untuk melakukan perhitungan dengan sedikit logika IF sederhana.

Misalkan kita mempunya contoh data seperti berikut ini

mysql> select * from penggunaan;
+----------+-------+--------+-------+-------+-------+-------+--------+
| kegiatan | senin | selasa | rabu  | kamis | jumat | sabtu | minggu |
+----------+-------+--------+-------+-------+-------+-------+--------+
| olahraga | ya    | tidak  | ya    | tidak | ya    | tidak | tidak  |
| diskusi  | tidak | ya     | tidak | tidak | tidak | ya    | tidak  |
| rapat    | ya    | tidak  | tidak | tidak | tidak | tidak | tidak  |
| ulangan  | tidak | ya     | ya    | ya    | tidak | tidak | tidak  |
+----------+-------+--------+-------+-------+-------+-------+--------+
4 rows in set (0.00 sec)

ketika kita ingin tahu berapa banyak dalam seminggu kegiatan-kegiatan tersebut di atas dilakukan atau tidak. Sebagai contoh untuk kegiatan OLAHRAGA dalam satu minggu dilakukan sebanyak 3 kali dan tidak dilakukan sebanyak 4 kali. jika kita bisa dengan mudah menggunakan PHP dan looping untuk menghitungnya menggunakan logika percabangan IF, misalkan.

if ($row['senin']=='ya')
    $dilakukan += 1;
else
    $tidak_dilakukan += 1;

Kalau menggunakan SQL caranya adalah seperti ini

mysql> select penggunaan.*
    -> , case when senin='ya' then 1 else 0 end
    -> + case when selasa='ya' then 1 else 0 end
    -> + case when rabu='ya' then 1 else 0 end
    -> + case when kamis='ya' then 1 else 0 end
    -> + case when jumat='ya' then 1 else 0 end
    -> + case when sabtu='ya' then 1 else 0 end
    -> + case when minggu='ya' then 1 else 0 end as dilakukan
    -> , case when senin='tidak' then 1 else 0 end
    -> + case when selasa='tidak' then 1 else 0 end
    -> + case when rabu='tidak' then 1 else 0 end
    -> + case when kamis='tidak' then 1 else 0 end
    -> + case when jumat='tidak' then 1 else 0 end
    -> + case when sabtu='tidak' then 1 else 0 end
    -> + case when minggu='tidak' then 1 else 0 end as tidak_dilakukan
    -> from penggunaan ;

Saat menghitung jumlah "dilakukan" kita berikan nilai 1 jika field berisikan 'ya', selain itu beli nilai 0. Dan saat menghitung jumlah "tidak_dilakukan" kita berikan nilai 1 jika field berisikan 'tidak', selain itu beli nilai 0. Setelah itu jumlahkan semua CASE clause tersebut sehingga kita dapatkan hasil seperti ini

+----------+-------+--------+-------+-------+-------+-------+--------+-----------+-----------------+
| kegiatan | senin | selasa | rabu  | kamis | jumat | sabtu | minggu | dilakukan | tidak_dilakukan |
+----------+-------+--------+-------+-------+-------+-------+--------+-----------+-----------------+
| olahraga | ya    | tidak  | ya    | tidak | ya    | tidak | tidak  |         3 |               4 |
| diskusi  | tidak | ya     | tidak | tidak | tidak | ya    | tidak  |         2 |               5 |
| rapat    | ya    | tidak  | tidak | tidak | tidak | tidak | tidak  |         1 |               6 |
| ulangan  | tidak | ya     | ya    | ya    | tidak | tidak | tidak  |         3 |               4 |
+----------+-------+--------+-------+-------+-------+-------+--------+-----------+-----------------+
4 rows in set (0.00 sec)

Tadaaaa….. Bagaimana? Luar biasa, bukan?

Dengan satu perintah SQL, kita bisa mendapatkan data yang matang dan ketika membuat program PHP-nya kita cukup menmpilkannya saja dalam bertuk <table></table> dan tidak perlu menghitung-hitung lagi. Mudah dan Cepat (y)

Login Page Sederhana

login form sederhana

login form sederhanaSalah satu topik yang cukup menantang bagi programmer pemula ada membuat login page atau halaman login sederhana. Menantang bagi programmer pemula karena banyak hal yang harus dipahami sebelum bisa membuat sebuah login page atau halaman login bisa bekerja dengan benar. Form login ini menjadi penting karena kemampuan meracik form login akan sangat membantu membuat aplikasi web yang membutuhkan hak akses dalam penggunaannya. Misalkan aplikasi perkantoran, aplikasi perpustakaan, akses halaman admin. dan sebagainya.

(more…)

Belajar Programming Mulai Dari Mana?

Pojok Programmer Code Factory Belajar Programming Mulai Dari Mana

Code Factory | Skill pemrograman sebenarnya adalah sebuah skill yang cukup mudah dipelajari, dengan syarat kita menyukai-nya dalam artian kita harus punya passion, dan tahu arah-nya dalam artian kita harus tahu apa yang lebih dahulu harus kita pelajari dan kemudian sedikit demi sedikit meningkatkan ketrampilan yang kita miliki secara terarah. Passion diperlukan karena belajar pemrograman sering kala membuat kita stress saat kita menemui problem yang sulit diselesaikan. Seorang programmer sejati sangat menyukai tantangan, dan problem yang dia hadapi adalah tantangan yang harus diselesaikan. 

Syarat kedua adalah arahan atau roadmap, dan roadmap inilah yang biasanya tidak dimiliki oleh programmer yang belajar secara otodidak tanpa mengikuti bangku kuliah formal. Seorang yang mempunya passion yang tinggi namun tanpa arahan cenderung kemajuannya lambat atau tidak maju sama sekali,  Artikel ini mencoba menjawab roadmap yang harus dilalui seseorang yang ingin menjadi programmer tingkat pemula

Pertanyaan yang umumnya muncul adalah, “Saya ingin belajar pemrograman PHP?” Sebenarnya PHP hanyalah bahasa pemrograman saja, yang jauh lebih penting adalah mempelajari konsep-nya. Konsep penting dipahami karena dengan memahami konsep dasar pemrograman ini maka kita akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa pemrograman lainnya, misalkan javascript, java, vb.net dan lain-lain. Jika kita sudah memahami konsep pemrograman, maka berganti bahasa pemrograman lain hanya semudah mempelajari sintaks bahasa bersangkutan saja. Oleh karena itu, ikutilah tahapan-tahapan berikut ini untuk bisa menjadi seorang programmer handal dengan cepat dan efisien

  1. Pelajari Bahasa Inggris
  2. Pelajari Konsep Pemrograman Terstruktur (Imperative)
  3. Pelajari Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek (PBO/OOP)
  4. Pelajari Algoritma, Struktur Data
  5. Pelajari Pemanfaatan Framework untuk mempercepat proses pembuatan aplikasi yang kita inginkan

Tahapan pertama bagi seorang yang mau belajar programming adalah wajib bisa berbahasa Inggris, karena situs referensi pemrograman lebih banyak yang berbahasa Inggris. Kemudian pesan kesalahan yang dimunculkan oleh sistem atau bhasa yang kita pakai juga berbahasa Inggris… Jadi mendingan ga usah belajar programming kalau tidak bisa bahasa Inggris,

Tahapan kedua memahami Konsep Pemrograman Terstruktur/=, atau biasa juga disebut Pemrograman Imperatif, atau Pemrograman Prosedural. Konsep inilah yang harus benar-benar dipahami sebelum bisa membuat aplikasi serius. Semua bahasa pemrograman terstruktur pasti ada konsep-konsep berikut ini. 

  • variable dan konstanta
  • statement, operator, dan operator precedence
  • logika percabangan, atau disebut juga decision control structure (if-else, dsb.)
  • logika perulangan atau disebut juga repetitin control structure (while loop, dsb.)
  • struktur data sederhana (array, enum, collection)
  • memformat dan menampilkan string
  • prosedur dan fungsi (procedure and function)

Tahapan ketiga Kemudian, yang harus kita pelajari adalah pemrograman berorientasi obyek (object oriented programming), karena hampir semua bahasa pemrograman sudah mendukung OOP. Ada beberapa tambahan konsep yang harus dipahami meliputi,

  • Class dan Instance
  • Constructor dan Destructor
  • Abstraction dan Encapsulation
  • Namespace dan Assemblies
  • Inheritance dan Interface
  • Polymorphism

Dengan memahami OOP maka kita bisa dengan mudah membuat aplikasi Hello World menggunakan OOP 🙂

Pada tahapan keempat yang perlu dipelajari adalah algoritma. Algoritma menjadi penting karena algoritma adalah nyawa dari aplikasi kita. Jika kita yang sedang belajar programming memerlukan arahan dan roadmap, maka algoritma yang menentukan arah dari program yang nantinya akan kita buat dan membantu kita proses problem solving dan menemukan solusi terhadap permasalahan programming yang kita hadapi. Perlu diketahui juga, bahwa algoritma tidak terbatas pada algoritma bubble sort, quick sort, depth-first search, breadth-first search, djikstra, atau sebangsanya, tapi secara umum algoritma adalah urutan langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk dalam menyelesaikan suatu masalah. Sebagai contoh, berikut ini adalah algoritma minum kopi:

  1. Siapkan bahan
    • Ambil gelas
    • Ambil kopi, masukkan ke dalam gelas
    • Ambil gula, masukkan ke dalam gelas
  2. Siapkan air panas
    • Ambil panci
    • Isi panci dengan air
    • Taruh oanci di atas kompor
    • Nyalakan kompor
    • Tunggu sampai air mendidih
  3. Seduh kopi
    • Tuangkan air panas ke dalam gelas
    • Aduk kopi hingga merata
  4. Hidangkan
    • Letakkan gelas di atas nampan
    • Bawa ke meja
    • Ambil gelas dari nampan taruh ke meja 
    • Tunggu hingga kopi agak dingin
    • Minumlah kopi kita

Dalam mempelajari algoritma, pasti kita akan berkenalan juga dengan pseudocode. Sederhananya, pseudocode adalah urutan aksi yang harus kita lakukan dalam program yang akan kita buat. Dalam pseudocode yang kita masukkan hanyalah aksi yang harus kita lakukan, tidak perlu memasukkan hal-hal teknis seperti deklarasi variable dan inisialisasi varibel. langkah selanjutnya adalah menerjemahkan pseudocode tersebut ke dalam bahasa pemrograman yang kita inginkan.

Dalam membuat sebuah algoritma, biasanya tidak bisa sekali jadi. Kita sebagai programmer harus berpikir detil dalam menyusun langkah-langkah program kita, karena bisa jadi ada langkah yang terlewat atau urutan langkah yang salah, karena kesalah menyusun algoritma ini bisa berujung pada bug di dalam aplikasi yang kita bangun. Sebagai contoh, algoritma di atas akan membuat rumah kita kebakaran…. loh koq! Karena kita melupakan langkah untuk mematikan kompor! Ha… ha… ha…!

Setelah kita memahami keempat hal dasar di atas, barulah kita bisa naik tingkat ke tahapan kelima, yaitu mempelajari hal-hal lain yang lebih rumit, misalkan framework, akses database, pemrograman asinkron, dan lain sebagainya.

Selamat belajar!

 

Code Fatory Pojok Programmer Belajar Programming Mulai Dari Mana

 

.

The Magic of Trigger

database trigger after insert mysql

database trigger after insert mysqlSalah satu business rule yang banyak dijumpai dalam aplikasi perkantoran adalah penyimpana data menggunakan skema table master-detail seperti data Purchase Order, Invoice dan sebagainya. Tantangannya adalah membuat sebuah field yang berisi summary nilai pembelian yang ada di dalam table detail. Misalkan ada data Purchase Order dengan 5 item masing-masing bernilai 1.000.000 rupiah maka akan ada field summary di table master yang berisikan nilai 5.000.000.

Business Rule seperti di atas dapat di-enforce di level aplikasi menggunakan code PHP, Java, atau .net. Namun dapat juga dilakukan di level database dengan menggunakan trigger. Untuk mencapainya silakan ikuti langkah-langkah berikut ini,

Pertama-tama kita buat table master dan table detail.

mysql> -----------------------------
mysql> -- buat table header
mysql> -----------------------------
mysql> create table header (
    ->   id int auto_increment primary key,
    ->   amount int default 0
    -> ) ;
Query OK, 0 rows affected (0.04 sec)
 
mysql> -----------------------------
mysql> -- buat table detail
mysql> -----------------------------
mysql> create table detail (
    ->   id int auto_increment primary key,
    ->   header_id int not null,
    ->   quantity int default 0,
    ->   unit_price int default 0,
    ->   foreign key (header_id) references header (id)
    -> ) ;
Query OK, 0 rows affected (0.03 sec)

Kemudian coba kita buatkan trigger untuk meng-handle aktifitas insert ke table detail. Logikanya adalah, setiap kali ada penginputan row baru ke table detail maka field amount di table master harus diubah.

mysql> -----------------------------
mysql> -- buat insert trigger untu tabel detail
mysql> -- amount di table header dihitung
mysql> -- berdasarkan perkalian quantity*unit_price
mysql> -----------------------------
mysql> delimiter |
mysql> create trigger trg_detail_insert
    -> after insert on detail
    -> for each row
    -> begin
    ->   update header
    ->   set amount = (
    ->     select sum(quantity*unit_price)
    ->     from detail where header_id = new.header_id )
    ->   where id = new.header_id ;
    -> end;
    -> |
Query OK, 0 rows affected (0.01 sec)
 
mysql> delimiter ; 

Untuk keperluan ujicoba, maka kita masukkan beberapa row record ke table master dan coba tampilkan untuk mengetahui isinya. Dan dapat terlihat bahwa amount masih bernilai 0 (nol)

mysql> -----------------------------
mysql> -- insert sampel data ke header
mysql> -- kemudian tampilkan
mysql> -----------------------------
mysql> insert into header(amount)
    -> values (0), (0), (0) ;
Query OK, 3 rows affected (0.02 sec)
Records: 3  Duplicates: 0  Warnings: 0
 
mysql> select * from header ;
+----+--------+
| id | amount |
+----+--------+
|  1 |      0 |
|  2 |      0 |
|  3 |      0 |
+----+--------+
3 rows in set (0.00 sec)
Kemudian coba kita masukkan beberapa row record data ke table detail dan coba tampilkan isinya.
mysql> -----------------------------
mysql> -- insert sampel data ke detail
mysql> -- kemudian tampilkan
mysql> -----------------------------
mysql> insert into detail (header_id, quantity, unit_price)
    -> values (1, 10, 100), (1, 2, 300),
    ->        (2, 1, 500), (2, 5, 300) ;
Query OK, 4 rows affected (0.04 sec)
Records: 4  Duplicates: 0  Warnings: 0
 
mysql> select * from detail;
+----+-----------+----------+------------+
| id | header_id | quantity | unit_price |
+----+-----------+----------+------------+
|  3 |         1 |       10 |        100 |
|  4 |         1 |        2 |        300 |
|  5 |         2 |        1 |        500 |
|  6 |         2 |        5 |        300 |
+----+-----------+----------+------------+
4 rows in set (0.00 sec)

Setelah kita lihat data yang ada di table detail di atas, maka seharusnya trigger akan mengubah field amount yang ada di table master. jadi sekarang kita coba tampilkan isi table master seperti di bawah ini.

mysql> -----------------------------
mysql> -- coba tampilkan isi table header
mysql> -- seharusnya amount sudah berubah
mysql> -----------------------------
mysql> select * from header;
+----+--------+
| id | amount |
+----+--------+
|  1 |   1600 |
|  2 |   2000 |
|  3 |      0 |
+----+--------+
3 rows in set (0.00 sec)

Tadaaa……. Sukses…. BERHASIL !!!!

mysql> -----------------------------
mysql> -- YESS....... !!!
mysql> -- it works
mysql> -----------------------------
mysql>

Setelah ini masih ada beberapa hal yang dapat dikembangkan lagi, yaitu trigger untuk proses UPDATE detail, karena proses update di table detail seharusnya juga mengubah nilai amount yang ada di table master. Selain itu contoh di atas menggunakan database MySQL, sehingga teman-teman yang ingin menerapkannya di sistem RDBMS lain harus menyesuaikan kembali sintaks-nya.

Semoga tutorial ini bisa bermanfaat.

Representasi SQL JOIN Secara Visual

Mempelajari SQL bagi beberapa orang adalah sebuah tantangan tersendiri, terlebih lagi paradigma yang dibawa SQL, yaitu paradigma set atau himpunan sangat jauh berbeda dengan paradigma programming yang umunya imperatif atau prosedural. Ketika kita belajar himpunan dahulu pasti pernah dikenalkan dengan Diagram Venn. Dengan menggambarkan SQL JOIN menggunakan Diagram Venn mudah mudahan bisa mempermudah kita memahaminya. Saya akan membahas tujuh cara yang berbeda menggabungkan dua tabel relasional yang berbeda menggunakan SQL JOIN.

(more…)