PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggelar kompetisi bagi startup financial technology (fintech) untuk menciptakan solusi dan inovasi untuk membangun ekosistem keuangan digital dalam negeri. Kompetisi bertajuk BRI Hackaton Digital Challenges tersebut menyasar lima puluh startup fintech untuk bekerja sama mengembangkan inovasi lewat platform digital BRIAPI (BRI Application Programming Interface). Ajang kompetisi yang diluncurkan di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 ini menjadi cara BRI mengembangkan BRIAPI sebagai fitur atau layanan yang bisa digunakan oleh pihak ketiga (startup). Nantinya, BRI Ventures akan berperan sebagai investor untuk membuka potensi kerja sama dengan 50 startup fintech yang terpilih.
“Sebagai bank dengan jaringan terbesar di Indonesia, kami ingin membuka peluang berkolaborasi dengan startup fintech,” papar Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi Bank BRI Indra Utoyo. “Kami sangat terbuka bagi startup fintech untuk memanfaatkan produk Open Banking BRI atau platform digital BRIAPI.”
Saat ini sudah tersedia empat puluh API BRI yang siap digunakan dengan fitur direct debit, fund transfer, dan bill payment. Platform BRIAPI sendiri telah digunakan oleh beberapa rekanan BRI mulai dari instansi pemerintahan seperti TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan), hingga sejumlah perusahaan teknologi seperti Tokopedia, Gojek, dan Lazada.
“Nilai investasi awal yang disiapkan BRI Ventures bisa mencapai US$250 juta (Rp3,5 triliun),” kata Indra. BRIAPI dikembangkan untuk menjadi jembatan penghubung antara BRI dengan industri startup yang terus berkembang. BRIAPI merupakan produk perseroan yang memungkinkan pihak ketiga untuk menggunakan fitur atau fungsi layanan finansial BRI dalam platform milik mereka dengan cepat dan aman. Dengan penerapan BRIAPI, BRI menjadi bank dengan sistem open API pertama di Indonesia yang bersertifikasi ISO 27001.